JAKARTA – Ibu kota Jakarta memiliki sejarah yang kaya. Tapi sulit bagi kita mengintip masa lalu Batavia di balik gedung tinggi, mal, perumahan kumuh, dan kemacetan yang tak ada hentinya. Seorang eksekutif batu bara dan peminat sejarah bernama Scott Merrillees berhasil menemukan potongan-potongan kecil sejarah ibu kota , dalam bentuk kartu pos antik.
Merrillees menetap di Jakarta tahun 1980-an. Sejak itu warga negara Australia ini telah mengoleksi ratusan kartu pos lama. Ia ingin mempelajari sejarah kota megapolitan yang dulu menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. Tahun ini, ia menerbitkan petikan terbaik dari koleksinya dalam sebuah coffee-table book berjudul “Greetings From Jakarta : Postcards of a Capital 1900-1950.”
Setiap Merrillees menemukan sebuah kartu pos antik, ia akan mencari tahu tempat mana yang tergambar di kartu pos itu. Ia lalu mengunjungi lokasinya, untuk memperhatikan bagaimana kota ini telah berevolusi. Kadang-kadang suasana di jalanan tidak banyak berubah, sedangkan di lokasi lain masih ada sedikit sisa bangunan yang 100 tahun lalu berdiri di Jakarta . Sayang, sering kali jejak bangunan lama sudah tidak bersisa.
“Saya menganggap kartu pos ini semacam mesin waktu yang membawa kita ke masa lalu,” ujarnya.
Dipetik dari koleksi kartu pos Scott Merrillees, dalam bukunya 'Greetings From Jakarta : Postcards of a Capital 1900-1950.' Ia menggambarkan suasana Batavia di zaman Hindia Belanda disandingkan dengan foto lokasi yang sama sekarang. Lebih banyak foto lain menyusul.
Sekolah Ratu Wilhelmina
Pemerintah kolonial Belanda mulai membuka sekolah kejuruan seperti ini pada pergantian abad. Gedung ini masih menjadi sekolah dan digunakan oleh SMK Negeri 1 Jakarta.
Jalan Mangga Dua dan Jalan Pangeran Jayakarta
Tidak ada yang tersisa dari perempatan di Jakarta Utara ini. Semua peninggalan masa lalu dibongkar ketika jalan diperlebar untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di sekitar pertokoan Mangga Dua.
Kuil Jin De Yuan
Kuil ini terletak di wilayah Glodok dan dibangun sekitar tahun 1650. Jin De Yuan adalah salah satu kuil Cina tertua yang masih bertahan dan sangat terkenal.
Pasar Baru
Pasar Baru dibangun sejak awal 1800-an dan masih berdiri di sekitar Jalan Pasar Baru. Jalan masuk ke pasar kini memiliki sebuah gerbang mewah dan jalanan yang telah diaspal.
Perempatan Pintu Besar
Gedung tua di Jalan Pintu Besar Selatan telah dirobohkan. Perempatan lama ini tetap menjadi jalanan sibuk dan penting di kota tua Jakarta Utara.
Jembatan Angkat Kali Besar
Kartu pos dari tahun 1910 ini menunjukkan satu dari sekian banyak jembatan angkat yang dulu menjamur di terusan Jakarta . Jembatan ini menjadi satu-satunya yang masih bertahan, namun tidak lagi berfungsi.
Balai Kota Lama
Dibangun sekitar tahun 1710, bangunan tua ini memiliki peran penting di Jakarta selama berabad-abad. Bekas balai kota ini kini diubah menjadi Museum Sejarah Jakarta. Bukan trem seperti dalam kartu pos yang akan Anda temukan di Taman Fatahillah, melainkan turis dan sepeda.
SMP Negeri 1
Tidak banyak yang berubah dari bangunan sekolah yang sangat menarik ini sejak difoto pada tahun 1920. Sekolah ini masih berdiri di Cikini Raya, namun tentunya tidak lagi menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantar.
Jalan kali besar Timur
artu pos ini menunjukkan pemandangan di atas Jalan Kali Besar Timur. Di sisi kiri Anda bisa melihat jalur trem listrik yang kini tidak ada lagi.
Gereja Koinonia
Di pojokan Jalan Matraman Raya dan Jalan Jatinegara Barat pernah dibangun stasiun trem yang dulu paling selatan di Jakarta . Sekarang bangunan ini menjadi sebuah gereja tua, tersembunyi di balik lalu lintas dan pepohonan.
Gedung PLN
Bangunan ini dulunya kediaman resmi presiden Perusahaan Gas Hindia Belanda, penyedia gas dan listrik di Jakarta yang beroperasi mulai tahun 1861. Gedung yang dirawat dengan baik ini didirikan tahun 1907 dan sekarang digunakan PLN
Jalan Gajah Mada
Jalanan ini dulu terkenal dengan Hotel des Indes-nya dan rute trem yang menjangkau seantero Jakarta . Kondisi jalan saat ini padat lalu lintas, dan hotel telah tergantikan oleh pusat perbelanjaan.
Gereja Sion
Gereja Sion dibangun antara tahun 1693 dan 1695. Gereja ini tercatat sebagai gereja dan bangunan Belanda tertua yang masih bertahan di Jakarta .
Jalan Pintu Kecil
Ruko-ruko Cina lama telah hilang namun jalanan ini masih menjadi bagian sibuk dan terpenting dari Pecinan Jakarta yaitu Glodok.